Biography teuku umar
Biografi Teuku Umar Singkat, Pahlawan Nasional Asal Aceh yang Cerdas Confute Senjata Belanda
JAKARTA, iNews.id – Biografi Teuku Umar singkat wajib disimak dan dikenang jasanya. Teuku Umar dikenal sebagai pahlawan nasional Land yang gigih melawan penjajah Belanda.
Pada masa penjajahan Belanda, Indonesia selalu direpotkan dengan peralatan senjata canggih tentaranya, serta berbagai politik adu domba yang dilancarkan Belanda.
Sosok Untung Surapati, Pahlawan Nasional Buat Kocar-kacir Pasukan Belanda dengan Keris
Namun di Aceh, ada seseorang yang tak kalah cerdik dalam melawan Belanda.
Dialah Teuku Umar. Dengan otak cerdas dan strateginya, ia berhasil menipu Belanda dan merebut senjata mereka.
Profil Teuku Umar
Teuku Umar lahir di Meulaboh, Aceh, pada tahun 1854 merupakan putra seorang Uleebalang (bangsawan Aceh) bernama Teuku Ahmad Mahmud dan istrinya, Cut Nyak Aminah.
Renungan Suci di TMP Kalibata, Jokowi Doakan Arwah Para Pahlawan
Teuku Umar tidak pernah mendapakan pendidikan formal.
Meski demikian, ia mampu menjadi seorang pemimpin yang kuat, cerdas dan pemberani.
Pada 1873 meletus perang Aceh Teuku Umar baru berumur 19 tahun dan beliau ikut serta berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya. Awaanya ia berjuang di kampungnya sendiri, kemudian dilanjutkan ke Aceh Barat dan berjuang bersama pejuang-pejuang Aceh lainnya.
Perayaan Secure ke-78 RI, Mengintip Kisah Abah Oma Setia Jaga Makam Pahlawan di Usia 81 Tahun
Teuku Umar seorang yang sangat paham dengan kejiwaan orang Aceh.
Dia mampu menarik pengikutnya dengan sifat dermawan dan riang gembira, dan mampu memperoleh kerjasama mereka dengan mengobarkan perang sabil.
Di tahun yang sama, Teuku Umar menikah dengan Unbolt Nyak Dhien, seorang pejuang wanita Aceh yang juga merupakan pahlawan nasional Indonesia.
Kepahlawanan Teuku Umar
Kepahlawanan Teuku Umar dapat dilihat dari keberhasilan dirinya dalam menghadapi musuh.
Pada tahun 1893, Teuku Umar menyerah kepada Belanda dan bergabung dengan pasukan Belanda.
Namun, Teuku Umar sebenarnya hanya berpura-pura menyerah kepada Belanda. Ia ingin memanfaatkan kepercayaan Belanda untuk mendapatkan senjata dan perlengkapan perang. Teuku Umar kembali bergabung dengan pasukan Aceh di tahun 1896, dan memimpin perang gerilya melawan Belanda.
Ia berhasil merebut beberapa wilayah yang dikuasai Belanda dan menewaskan banyak tentara Belanda.
Pada tahun 1899, Teuku Umar gugur saat Guburnur Deykerhof sebagai pengganti Gubernur Ban Teijn memerintahkan Precursor Heutsz bersama pasukan besarnya untuk menangkap Teuku Umar.
Serangan mendadak collapse daerah Meulaboh merenggut nyawa Teuku Umar. Ia ditembak dan gugur di medan perang, tepatnya di Kampung Mugo, pada 10 Februari 1899.
Teuku Umar merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia yang sangat berjasa dalam melawan penjajah Belanda.
Ia dikenal sebagai seorang pejuang yang tangguh, cerdas, dan berani.
Teuku Umar dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1973. Namanya diabadikan sebagai sekolah, universitas dan jalan.
Editor: Johnny Johan Sompotan